Slovkey Saga’s Academy Chapter 8 [Semi Final]

slovkey's saga's pic


Author : Dellockey (@Dellockey)

Tittle    : Slovkey Saga’s Academy .

Genre  : Fantasy, friendship , Action, little comedy

Main Cast     : Baekhyun (EXO) , Kris (EXO), Chanyeol (EXO), Luhan (EXO) , Kai (EXO), DiO (EXO) , Suzy (Miss A) , IU, Luna (FX) , Sulli (FX) , Minzy(2NE1), Luna (FX),Chen (EXO),Hyuna (4minute)

Support cast : Jessica (SNSD), Lim (Wonder Girls) , Dong Hae (SuJu) dan masih banyak lainnya.

Length : Chaptered

Rating   : T

Warning : Typo bertebaran

Author’s Note : ~kekeke Author langsung post 2 chapter sekaligus. kalau readers yang komen bertambah, author akan menetapkan buat yang chapter final nanti ga akan author protect dehh.. NEXT

Summary : Slovkey Saga’s Academy telah kembali kalian semua kami utus kemari untuk menjadi seorang penyihir, batas yang ditentukan maksimal 6 bulan ketika masanya sudah habis kalian akan diberi pilihan, untuk menetap di sini atau pulang ke daerah asal.

SILENT READERS NOT ALLOWED

PLEASE BE A GOOD READERS !

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________

Akhirnya, Sabtu tiba Juga. Sulli sudah bersiap duduk dideretan bangku paling depan seperti ratu. Kai sangat santai sekali, seperti bawaannya yang biasa. Mr.Shim berjalan ke tengah arena. Dia disoraki seperti band rock yang memasuki panggung.

“Pertandingan duel minggu kesembilan antara Choi Sulli dan Kim Jong In segera dimulai,” kata Mr.Shim lantang. “Silahkan memasuki arena.”

Sulli menyibak rambut hitam legamnya dan melewati pembatas dengan anggun. Suzy bertanya-tanya apakah punggungnya tidak pegal kalau dirinya duduk dan berjalan setegak itu setiap hari.

Pertandingan berlangsung agak lama. Kai cukup kuat dalam pertahanan sekaligus menyerang dan Sulli sangat tangkas saat menyerang saja. Sulli terus mengurung diri di perpustakaan dan sangat sering meluangkan waktu untuk menyelinap diam-diam bersama Suho. Sepertinya, dia sangat bersiap untuk duel ini. Benar kata Luhan, dia memang sangat ambisius. Bisa berarti baik dan buruk.

   “Apokamus !” Sulli menghantam pelindung Kai dengan semburan lidah api kebiruan. Pelindung Kai retak bersamaan dengan lenyapnya sihir Sulli. Sulli tidak membuang waktu. “Starka !”

   Sulli berlari mengelilingi pelindung Kai sampai kekuatan pelindung itu habis dilawan hujan es-nya. Dia segera menyerobot masuk ketika pelindung itu lenyap, Kai menggumamkan mantra pelontar tetapi bisa dihalau gadis itu. Sulli menghujamkan jurus wushu. Kai dengan cepat menghindar. Sulli terus mengayunkan tendangan-tendangan bela diri dengan cepat.

Kai menggenggam erat tongkatnya dan mengarahkannya kepada Sulli. “Fargen !” saat itulah Sulli berbalik menyerang. “Presies!”

Tanah di bawah kaki Kai meruncing, mampu menembus kulit  dan menyayat tanpa ampun. Kai memuntahkan darah ketika punggungnya tersayat, lalu pingsan.

Sulli berdiri tegak dengan wajah seorang pemenang.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________

 

  “Im Dead.”

Suzy kelihatan pucat di sebelah kasur Kai. Kai segera dibawa ke ruang kesehatan dan baru sadar sehari setelahnya.

Kris menatap suzy dengan tatapan poker face-nya. “Kata Luhan. Sulli memang dari dulu belajar bela diri.”

Suzy terlihat tidak terhibur. “Oke, jadi jago bela diri,pintar,punya bakat besar untuk menang, kekuatan sihir oke banget. Beberapa minggu lagi diriku bakal passed out “. Suzy mengerang. “Aku bahkan belum punya mantan pacar.”

Ji Eun dan Minzy tertawa terbahak-bahak. Oh, sepertinya kedua sahabat ini telah berbaikan. Minzy tertawa sembari mengangguk paham, sementara Ji Eun sambil mengupas apel. “Sulli memang banyak belajar bareng Suho kan? Kita ke perpustakaan saja, cari bahan untuk duel.”

Suzy tertawa.”Kenapa sih kita tidak meminta bantuan dengan Kim Jongdae langsung? dia kan guru sihir penyerang.”

Ji Eun merengut. “Kalau berani sih.”

“Aku? ya tidaklah” Kata Suzy. “Kan, ada Soojung.”

“Ada yang memanggil namaku?.”

Krystal mengintip dari ruang sebelah, Krystal baru saja datang untuk check up mengenai keadaan Luka di lengannya. Dia membawakan sekantong biskuit jahe untuk Mrs. Jung Ah yang telah lama merawatnya dengan meminjamkan dapur dan bantuan Victoria.

“Hai, Idola Sekolah.” Sapa Krystal. “Sudah baikan?”

Kai mengangguk dan tersenyum seadanya. “Ada hal lain yang sangat ingin mereka bicarakan dan kurasa lebih menarik daripada keadaan ku Krystal.”

“Oh,” kata Krystal. “Ada apa.?”

“Ehem,” deham Suzy. “Kira-kira bisa tidak, kamu meminta Chen untuk mengajarkan aku sihir secara intensif.?”

“Tidak mau.”

Kedelapan remaja itu langsung terlonjak kaget. Chen memasang wajah cemberut menatap mereka dari atas dan Mrs.Jung Ah mengintip di belakangnya. Mrs.Jung Ah menatap Krystal dengan wajah sedikit ngeri karena siang itu, Chen datang dengan mood yang sangat jelek. Krystal langsung berdiri dan berjalan mengikutinya.

Chen menatap mereka Satu per satu dengan tajam. Kris langsung duduk diam dengan bibir rapat. Ji Eun berusaha mengupas apel dengan tangan gemetar. Kai berpura-pura tidak berada di sana. Suzy mulai menguap dan Chanyeol juga menguap sambil menatapnya sengit.

“Jangan bilang ini karena pesta dansa lagi,” ujar Chen jengkel.

Chanyeol memutar matanya. “Coba dengar apa yang dia katakan pada dirinya sendiri kalau Krystal ikut pelatihan empat tahun yang lalu.”

Kris buru-buru menyela. “Hanya sepihak Mr.Jongdae. Suzy tidak berniat macam-macam hanya karena pesta dansa.”

Chen menatap Suzy dan Baekhyun yang tersenyum manis ke arahnya (Walaupun dilakukan dengan terpaksa).

“Aku bisa lihat itu.”

“Lagi pula dia sudah punya pasangan Sir, tapi.. Sulli terlalu terbawa suasana,” tambah Luhan semangat karena Chen berhasil mendapatkan simpati dari Kris. “Anda tidak mau ada korban tidak berarti kan.?

Chen mengangkat alis. “Oh, jadi sekarang ada laki-laki yang menolak jadi populer?” ujarnya.

Wajah Luhan langsung memerah dan merutuki dirinya yang cukup banyak memberi petunjuk untuk gurunya.

Chen mengangkat bahu. “kalian tidak boleh menggunakan sihir terlalu keras. Aku mendapat peringatan karena Choi Sulli kurang pengawasan. Aku tidak mau banyak yang terlibat.”

“Kurasa aku akan mati tanpa pernah pacaran.” Keluh Suzy.

Chen menatapnya, mungkin kasihan. “Kamu Bae Soo Ji kan.?”

“Iya, yang datang paling awal, dan yang hampir tidak bisa membuat tongkat. Kalau itu bisa membantumu merasa simpati.”

“Choi Sulli memiliki bakat kemenangan. Dan kalau kalian mau tahu, dia memiliki azimat penguat sihir yang digunakan kemarin.”

Suzy meringis .”Dan anda jelas tidak punya bakat menyemangati,” keluhnya.

“Bantulah Go Ma Joon. Sulli agak berbahaya. Kamu lihat apa yang dia lakukan terhadap Kai,” kata Krystal dari sebelah.

Chen menyibak tirai. “Kerja yang bagus, Shin Yoo Kyung”.

Chanyeol memasang wajah seperti anjing idiot tersesat di New Yeork. “Jadi sekarang kalian pakai nama alias ya.?”

Chanyeol cemberut dan memilih meminta jawaban dari Krystal.

Krystal tertawa, bergabung bersama mereka setelah memberikan kuenya kepada Mrs.Jung Ah. “Kamu tidak tahu? Itu karakter dari kisah si legenda koki roti Kim Tak Goo “.

Baekhyun nyengir lebar. “Jadi, Pak Guru termasuk salah satu dari remaja-remaja yang ingin menjadi idola itu.?”

“Bukan, Baekhyun. Go Ma Joon adalah koki yang memiliki hati yang sangat dingin.”

“Oke, apakah kisah itu bercerita tentang seorang Jaksa wanita yang selalu bergaya mewah?.” Tanya Baekhyun.

“Bukan. Ceritanya tentang dua orang koki yang selalu bersaing ingin menjadi yang terbaik.”

“Kalau begitu, ayo bicarakan hal lain” usul Baekhyun. “Kamu mau bilang apa soal permintaan Suzy.”

Chen menghela nafas dan menggeleng sedih. “Aku tidak bisa membantumu. Maaf”

Suzy mengangguk pasrah. Kemudian Chen mengenggam tangan Suzy sampai mulut Suzy ternganga lebar. “Maaf, Miss Suzy. Aku punya alasan pribadi.”

“Oke…,” kata Suzy terperangah. “Tidak apa-apa.”

Beberapa waktu kemudian, Chen meninggalkan ruang rawat dan kedelapan anak muda itu hanya terbengong-bengong, lupa kalau mereka seharusnya menggoda guru muda yang sebenarnya datang untuk menjenguk Krystal. Lalu Baekhyun tiba-tiba menjerit . “KIM JONGDAE MENDUAKAN KRYSTAL JUNG.”

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________


Henry nyengir lebar. “Jadi, sekarang Chen berubah menjadi seorang koki Ma Joon dan berpindah hati nih?.” Katanya iseng. Suzy meringis jengkel yang membuat Henry tambah semangat tertawa. “Serius, deh. Bicara soal remaja-remaja yang ingin menjdi idola. Itu ide bagus juga.”

Kris langsung memindahkan matanya dari televisi. “Maksudnya?”

Henry berdeham. “Ingat jadwal terakhir kalian? Setelah ujian final, akan ada upacara peresmian kan? Nah, sebenarnya, setelah ujian final, esok malamnya akan ada acara pertunjukkan dari murid-murid pelatihan.”

Kris tersedak. Baekhyun menyemburkan popcorn keju. Suzy hampir menjatuhkan gelas teh di tangannya. Bahkan Kyungsoo menjatuhkan kuncinya.

Lim tertawa cekikikan sambil masuk bergabung dengan mereka di ruang tengah. “Kalian beruntung banget diberi tahu beberapa minggu sebelumnya. Kami diberi tahu kurang dari seminggu sebelum acara pertunjukkan.”

Suzy meringis. “Iya, beruntung banget,” gerutunya. “Ini wajib ya?”.

Henry tersenyum, menepuk kepala Suzy. “Pertunjukkan ini tadinya tidak ada. Tapi, atas usulan seorang siswa, akhirnya pertunjukkan hiburan jadi tradisi. Yah, hitung-hitung tanda terima kasih untuk Slovkey.”

Sooyoung yang juga baru bergabung bersama mereka juga menyampaikan sebuah informasi.”Oh, ya. Masalah nama sihir kalian bisa didiskusikan hari ini Loh. Pertama kita diskusikan masalah Drama Musikal dulu setelah itu nama sihir kalian bagaimana?”.

Mereka semua mengangguk dan dengan Ogah-ogahan memanggil semua orang untuk berkumpul di ruang tengah. Luna mengajukan diri membantu mengatur kostum dan Ji Eun si Cerdas dengan cepat menjelaskan garis besar cerita Dream High dan membuat semuanya setuju, dia yang akan menulis ulang ceritanya. Sulli mengusulkan agar mereka membuat musikal yang tidak perlu banyak menghafal dialog.

Lim nyengir “Tahun lalu, kami membuat Drama Musikal hancur-hancuran. Aku jadi Shin Hye Sung.”

“Ya, dan aku menghancurkan latar karena ngedance dengan gaya uring-uringan dan itu menyebalkan.” Kata Henry sengit. Suho tersenyum kasihan di belakang, tapi dia tidak sadar.

Suzy mengangkat tangannya semangat “Apa kita bisa mengajak Pak Guru untuk turut berperan menjadi Sam Dong?.”

Sooyoung tersenyum geli,”Aku tidak yakin dia bisa menyanyi.”

“Bisa saja, kalau dia mau.”

Beberapa menit berikutnya, mereka sibuk mengatur peran dengan undian dan menentukan siapa yang mendapat peran tambahan.

Baekhyun mendekati Suzy. “Dapat peran apa?”

“Hem..,” Suzy membaca tulisan dalam kertasnya. “Go Hyemi. Siapa ya.?” (Author geli di bagian sini wkwkkw)

“Wow,” kata Luhan. “Tokoh utamanya, dong. Selamat ya,”

Mulut Suzy menganga lebar. “Astaga !. serius ini yang disebut keberuntungan.?”

“Masalah nama sihir.” Kata Lim, “Apa ada yang punya usulan? Dari Suzy dulu.”

“Suzy aja deh.. secara itu nama panggilan kesukaanku.”

Ji Eun menyikut lengan Kyungsoo, sang oknumnya lengan menoleh ke arah Ji Eun, Ji Eun tersenyum. “Aku punya saran untuk namamu.”

“Apa itu.?”

“Tulisannya D.O tapi dibaca Dio, bagaimana.?”

Kyungsoo terlihat berfikir sejenak, kemudian mengangguk setuju. Kemudian dia menyarankan nama panggilan yang cocok untuk Ji Eun yaitu, IU yang dibaca Aiyu dan Ji Eun mengangguk puas.

“Oke.” Kata Henry. “Sudah puas dengan nama sihir masing-masing.?”

“SUDAH !!!!.”

Henry, Lim , Sooyoung dan Suho mengangguk puas.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________

Kali ini, giliran Mr.Heechul yang memberikan materi untuk ujian mereka. Materinya adalah membaca pikiran dan itu membuat Suzy frustasi karena ujian-ujian mulai menumpuk. Dia sama sekali belum berhasil melakukan apa-apa dengan transformasi,meskipun Mr.Shindong bersedia membantunya juga. Sihir teleportasinya sudah sedikit ada kemajuan, tapi bukan yang berarti. Mr.Shim juga telah memberikan materi ujiannya, yaitu membangun segel pelindung yang besar. Miss Jessica sama sekali tidak membantu dan menyuruh mereka mempelajari ramuan ingatan.

Henry sangat membantu dalam semua proses pembelajaran anak-anak asuhnya. Meskipun dia pernah berkata, “Krystal, tidak mau belajar dengan Pak Guru saja?”, dia pun tentu saja sangat senang hati saat mengajari Krystal. Pada akhirnya, Henry angkat tangan mengenai sihir transformasi diri.

“Aku serius paling tidak mengerti cara menjelaskan sihir yang ini. Mungkin, Sooyoung dan Suho bisa. Kalian coba tanya saja kalau mereka lagi tidak sibuk.” Kata Henry rendah hati. Bagaimanapun dia tidak mau memberi petunjuk yang salah.

Sementara mereka frustasi, Miss Dara menambahkan beban dengan tugas ujian berupa sihir pengendalian jiwa dan Aleyna meminta mereka melakukan sihir pengembali stamina.

“Pengembali Stamina apa sih.?” sungut Baekhyun.

“Sihir untuk mengembalikan ketahanan tubuh secara instan,” kata Suho, terdengar seperti katalog. “sebenarnya stamina yang kembali itu diambil dari stamina kita keesokan harinya. Setelah penggunaan sihir, biasanya berakibat kelelahan akut.”

Baekhyun hanya bisar memutar matanya. Belakangan ini, dia tempak agak frustasi memikirkan ujian-ujian dan duel yang akan dihadapinya akhir minggu. Ketika Chen mengumumkan sihir yang akan diujikan (Sihir penyerangan menggunakan lima elemen), Baekhyun tidak terlihat di kantin saat makan siang.

Setelah ini, dia akan melawan Suzy . setelah kekalahan Kai melawan Chanyeol. Chanyeol mungkin beruntung karena saat itu Kondisi Kai belum terlalu baik.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________

Mungkin minggu itu sangat mengejutkan bagi Madam Bom yang menemukan Baekhyun bolak-balik ke penangkarannya seminggu penuh. Yah, bagaimanapun Bekhyun tidak mau tinggal di Slovkey seperti orang tolol sendirian.

“Hei” Sulli melangkah masuk mendekati meja Baekhyun.

Perpustakaan sekarang memang tidak terlalu ramai, karena kebanyakan senior-senior penghuni Slovkey memilih untuk berlibur di tempat mereka masing-masing.

Sulli tersenyum dan duduk di hadapan Baekhyun.” Lagi cari referensi untuk duel?”

“Yah..,” gumam Baekhyun malas-malasan. Dia selalu senewen di depan cewek yang tidak dia sukai dan selalu bertingkah tolol di depan cewek yang disukainya. Dia berusaha kembali membuka buku dengan serius.

“Kamu mau mengalahkan Suzy.?”

Baekhyun menggerutu. “Tidak !!!. kalau aku tidak menang, aku bakal kalah di semua duel.”

Sulli memicingkan mata dan berhati-hati. “Kamu suka Suzy, tapi sepertinya kamu mendukung Luhan dan Suzy deh.”

Baekhyun mengangkat wajahnya, menatap Sulli “Apa sih maumu?” tukasnya jengkel, sehingga Madam Bom menegur kesal dari mejanya. “Aku sama Suzy berteman, dan aku juga berteman sama Luhan. Aku tidak mendukung siapa-siapa karena tidak ada yang perlu didukung that’s it!.”

Sulli mengangkat alisnya. “Oh,ya?”

*****

“Jangan lupa dengan ujian kalian. Kalian punya sekitar satu bulan untuk benar-benar menguasai. Jangan terburu-buru, itu hal penting. Dan, jangan lupa dengan materi hari ini. Oke, silahkan ke kantin ! Aleyna menutup kelasnya siang itu.

Luna menghela nafas lega di sebelah Suzy yang menepuk dahinya frustasi. “Akhirnya selesai juga. Dan setelah ini masih ada kelas Chen.”

Luna tertawa. “Mudah-mudahan Victoria dan Jiyeon membuat sesuatu yang enak hari ini belakangan ini, anak-anak semakin uring-uringan.”

“Iya banget, omong-omong sudah ada yang mengajak Pak Guru ikutan Musikal belum sih?” tanya Minzy yang muncul tiba-tiba. Mereka langsung menatap Krystal yang kontan merona.

Dia menggeleng dengan perasaan bersalah. “Aku belum mengatakan apa-apa.”

Minzy cemberut. “Pak Guru sama saja dengan yang lain, tambah uring-uringan. Minggu ini dia membentak lebih sering dan lebih kasar dari biasanya.”

“Bicara soal uring-uringan….” Luhan meletakkan tasnya di bangku setibanya di cafeteria . “Baekhyun kenapa sih.?”

Hal ini membuat Suzy yang bersiap menuju tumpukan brioche buatan Jiyeon, berhenti dan menoleh. Baekhyun duduk di dekat jendela, jauh dari mereka semua, dan membawa tumpukan sandwich daging asap dan pudding susu di bakinya. Dia duduk setengah melamun. Menatap ke luar jendela dan tampak “Sangat Kris”. Frase yang mereka gunakan untuk menggambarkan ‘murung dan suram sehingga menjadi pendiam, namun tetap gagah sehingga tampak sangat intelek dan berpikir.’

Meskipun cuek, Suzy sadar. Baekhyun menghindarinya sejak tadi malam. Awalnya, dia pikir bukan apa-apa, tapi Baekhyun tidak duduk bersamanya ketika sarapan. Suzy dengan sedih mengangkat bahunya. “Cemas gara-gara duel besok?”.

Luhan mengangguk dan berjalan bersamanya mengambil makanan. “Kamu sendiri bagimana untuk duel besok.?”

“Aduh, entah ya,” tawa Suzy sambil menumpuk sosis. “Aku tidak punya rencana tuh,. Baekhyun juga. Rasanya pasti sama saja seperti kita latihan bersama Henry. Bedanya, salah satu harus menang.”

“Niat menang tidak? Baekhyun hebat banget lho sihir serang.”

Suzy tertawa “Tidak peduli. Aku mau sih menang, tapi kalah juga tidak masalah. Oke, Baekhyun memang jago banget sihir serang dan aku Cuma bisa membuat marmut kesetrum. Tapi, aku punya itu kan?”

Luhan mengangkat wajahnya dari teko jus melon . “Apa?”. Suzy mengedipkan matanya “Two Sweets in a sack.”

Luhan tertawa dan buru-buru menyusulnya ke meja. Mereka langsung terdiam ketika Baekhyun melewati keduanya, melengos pergi setelah makan sangat sedikit. Luhan merasa tidak nyaman.

“Wow Suzy.” Komentar Ji Eun. “Yakin. Ini cuma soal duel? Bener kan, kamu tidak ada masalah dengan Baekhyun?”

“Tidak.” gerutu Suzy. “Aku kan belakangan ini Cuma ngomongin masalah ujian.”

Meskipun begitu, Suzy juga merasa agak sedih. Baekhyun orang pertama yang dekat dengannya (Setidaknya selama di Slovkey) , meskipun orang pertama yang pernah berbicara dengannya adalah Kris. Jadi, malam itu, dia membujuk Hayi agar memberikannya amulet sihir putih yang dibayar dengan dua helai rambut Mr.Shim. Suzy pun meminta banyak kudapan dari Jiyeon dan Victoria sebagai persembahan bagi Baekhyun.

Dia mengintip ke dalam koridor asrama cowok yang agak sepi. Perlahan-lahan mulai berjalan menuju kamar Baekhyun dan mengetuknya beberapa kali. Tidak ada jawaban.

“Lagi di kamar mandi kali ya?” gumam Suzy sebelum beranjak ke kamar mandi.

“Heh, memang kamu beneran mau ke kamar mandi?”

Suzy berhenti, nyengir lebar melihat Baekhyun berdiri di ambang pintu. Suzy langsung menyodorkan bingkisan yang berisi amulet, cheesecake, Berliner , jeli currant, cake coklat dan bavarois persik kepada Baekhyun. “Ini sesembahan buat yang mulia,” candanya. Dia tersenyum dengan gaya serius. “Aku mau tanya. Kamu kenapa? Menjauhi aku ya?”

Baekhyun mendengus “Kenapa? Kamu ditanyai sama mereka ?.”

Suzy merengut “Aku sadar tahu !”

Baekhyun menghela nafas, meletakkan ‘sogokan’ Suzy ke meja didekatnya. “Kamu salah satu cewek paling keren yang aku kenal, dan jujur saja aku kenal banyak cewek.” Gumamnya. “Aku sangat senang berteman sama kamu. Tapi untuk sekarang aku tidak  mau….deket sama kamu.”

Suzy mengerutkan alisnya “Tidak mau kita berteman lagi?”

Baekhyun mengangkat bahu.

“Kenapa?.”

Baekhyun tertawa pelan. “Memangnya sejak kapan alasan aku jadi penting buat kamu?.”

Baekhyun menutup pintunya. Suzy hanya bisa mematung di depan pintu tertutup itu.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________

Kaki Suzy selemas agar-agar dan tidak memiliki sedikit pun tenaga keesokan harinya. Dia bahkan ditegur beberapa kali oleh Mr.Shindong di pelajaran telekinesis karena tidak sekali pun mengangkat tongkat sihirnya selama pelajaran berlangsung.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Kris kesekian kalinya hari itu. Kris kemudian berbisik, “Apa karena naskah Ji Eun? Memang ceritanya agak ngaco, tapi….”

Suzy tertawa. “Tidak !. tidak ada hubungannya.”

“Oke, jadi tidak ada hubungannya,” kata Kris. “Jadi kenapa? Karena Baekhyun? Kulihat beberapa hari ini kalian saling menghindar.”

“Aku tidak pernah menghindarinya, tapi dia yang menghindariku.” Batin Suzy.

“Miss Soo Ji !!!.”

Suzy nyengir. Chen memanggilnya, menghentikan percakapan mereka berdua dan menyelamatkan Suzy dari pertanyaan yang tidak ingin dijawabnya.

“Apa Pak Guru?”

“Mmmm, begini. Setelah ini giliranmu duel, kan?” . Aku sudah memikirkan tentang permintaanmu waktu itu. Kupikir aku bisa membantu kalau aku lihat sendiri cara bertarung dan sihir keahlianmu. Lagi pula, Baekhyun contoh penyerang yang bagus,” kata Chen.
Suzy nyengir. “Jadi anda mau membantuku?”

Chen tampak menimbang-nimbang ketika dia hampir bicara. Sayangnya, dia langsung. Menutup mulutnya dan mengangguk.

“Dan Pak Guru juga mau ikut musikal kami?”

“Musikal apa?”

Suzy tertawa lalu menepuk Chen seolah-olah mereka sudah berteman lama. “Maaf, Pak Guru,” katanya. “Aku sedang senewen, tidak punya semangat untuk duel. Kalau Pak Guru mau membantuku, ikut saja musikalnya.”

Chen terdiam sebentar. “Apa yang akan kamu lakukan nanti?”

“Sesuatu yang tidak akan dilakukan siapapun di sini, selain aku dan Baekhyun kalau dia normal,” kata Suzy.

Dia lalu menarik Kris pergi meninggalkan Chen.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y___________________________________

“Mr. Byun Baekhyun dan Miss Bae soo Ji.” Silahkan menuju arena.

Baekhyun melengos melewati pagar pembatas. Miss Dara tersenyum padanya dari arena. Kali ini, dia terlalu senewen untuk takut kepada Miss Dara. Baekhyun memperhatikan Suzy berjalan dari seberang, menggigit bibirnya. Dia berjalan ke pagar pembatas, berhenti di depan Suzy.

“Kamu tahu kan, aku mau kita di arena ini untuk bersenang-senang.?”

Suzy mengangkat wajahnya “Kenapa tidak bersenang-senang kalau begitu?” tanyanya. “Baekhyun, kita di sini tinggal dua bulan lagi. Cuma sekarang kita bisa bersenang-senang bersama , dan setelah itu kamu bakal di Bucheon. Kamu punya waktu sebanyak mungkin untuk sendiri setelah pelatihan ini berakhir. Jebal…”

Baekhyun tersenyum kecil. “Memang tidak ada alasan sih, aku marah. Aku juga tidak me ngerti sebenarnya kenapa. Aku belum pernah begini sebelumnya.”

“Jadi?”

“Jadi,….” Kata Baekhyun . “Kita tetap pergi ke pesta dansa bersama, kan?”

Suzy tertawa. Keduanya menyatakan mengundurkan diri dari duel.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y___________________________________

Baekhyun dan Suzy diseret Chen ke ruangannya. Guru muda itu sangat jengkel karena yakin pasti akan ditegur lagi oleh Mrs.Boa.

“Ini menunjukkan bahwa anda belum professional, Mr. Chen. Aku pikir anda sudah cukup  mampu mengendalikan kelas. Aku kecewa, ternyata anda memang masih hijau !” kalimat yang dikatakan Mrs.Boa setelah duel Minzy, Ji Eun dan Sulli-Kai.

“Anda akan botak sebelum berumur tiga puluh,” kata Baekhyun kepada guru kalap itu.

“Bukan masalah botak,” sergahnya galak. Dia mendesah berat, sadar tidak ada gunanya memarahi dua orang ini, lalu menepuk dahinya frustasi. “Ya sudahlah, lebih baik daripada saling bunuh. Pergilah.”

Keduanya langsung berdiri dan berjalan menuju pintu. Baekhyun merangkul Suzy, bertanya dengan santai seolah-olah tidak ada Chen lagi di sana.

“Omong-omong kenapa amulet sihir putih?”

Suzy nyengir. “Kamu kan tidak bisa membuat pelindung apa-apa.”

“Amulet sihir putih.” Kata Chen tiba-tiba.

“Kembali !, biar aku Lihat !.”

Suzy meringis bersungut-sungut sambil memberikannya kepada Chen. Dia mengerutkan alis.

“Apakah Amulet ini memang berwarna pink agak merah jambu begini ketika kamu membelinya?”.

Suzy mengangkat alisnya. “Itu agak ungu.”

“Aku tidak meminta koreksi warna, Miss Soo Ji.”

Suzy merengut. “Mungkin Baekhyun menumpahkan soda.”

“Enak saja,” kata Baekhyun.

Chen meniup amuletnya. “Kudengar kalian bertengkar. Kenapa?”

Baekhyun meringsis. “Kenapa anda mau tahu?.”

“Kamu pernah bertemu dengan orang aneh belakangan ini?.”

“Ya, orang itu anda !.”

Chen menggelengkan kepalanya. “Kamu kena jampi-jampi Nak,” katanya.

Baekhyun langsung diam dan memucat. Orang pertama yang ada di kepalanya adalah Miss Dara setiap mendengar kata jampi-jampi. Dia juga kepikiran kenapa Chen menyebutnya “Nak” padahal umur mereka sama.

“Kamu beruntung secara kebetulan mendapat amulet sihir putih. Benda ini menyerap jampi-jampinya. Untung jampi-jampinya lemah.”

Chen menatap Baekhyun. “Bukan Miss Dara, tenang saja. Aku akan mencari tahu. Mungkin ada sesuatu yang tidak beres di Slovkey. Tolong minta lagi beberapa amulet dari Hayi dan berikan pada penghuni asrama kalian, termasuk senior.”

Suzy merengut. “Dia akan minta banyak imbalan untuk itu”.

“Bilang padanya, aku akan meminta Mr.Shim berfoto dengannya.”

“Malas ah,” kata Baekhyun.

“Aku akan ikut musikal kalian.”

“Bagus.”

Suzy langsung pergi ke tempat Hayi bersama Baekhyun dan melakukan semua yang disuruh Chen. Sementara, Hayi bersumpah akan menjadi budaknya seumur hidup.

___________________________S_L_O_V_K_E_Y___________________________________

Mereka semua ditemukan di ruang rekreasi, sedang membicarakan pementasan. Ji Eun tampak ingin meloncat karena kegirangan begitu mendengar Chen akan ikut musikal mereka.

“Syaratnya,” kata Baekhyun. “Kalian harus membawa amulet ini seharian penuh dan harus diserahkan padanya Minggu sore di kantornya.”

“Bukan masalah sama sekali,” kata Ji Eun, masih dengan semangat penuh.

Baekhyun tersenyum ke arah mereka satu-satu. “Kita akan melakukan musikal ini dengan baik,” katanya . “Janji.”

Suzy mengangkat tangan. “Tapi,selama ini kalau aku karaoke hanya menyanyikan lagu yang banyak mengandung unsur jeritan.”

Luna menaikkan alisnya. “Suzy ! suara kamu bagus. Kamu kan sering ikut paduan suara dan pernah ikut klub vokal di Sekolah kan?.”

Suzy merengut. “Setidaknya suara kamu lebih bagus, suara Ji Eun juga bagus.”

“Oke,” kata lim. “Yang pandai dance, Kai,Krystal dan Minzy kan.?, kalian melatih siswa yang kurang dalam menari.”

“SIAAAPP !!!.” Jawab Kai,Krystal,Minzy serempak.

Sulli menyipitkan mata menatap naskah. “Song Sam Dong banyak lagu di sini. Apa Pak Guru bisa mengikutinya nanti.? Aku sih tidak pernah mendengar dia nyanyi.”

Xiumin dan Yoona langsung diam mematung ketika berjalan menghampiri mereka. Xiumin tersenyum ke arah mereka semua. “Jongdae bisa menyanyi.”

Mereka semua menoleh kebelakang. Suzy menganga dengan sangat tidak indahnya. “Apa anda pernah mendengarnya menyanyi.?”

Yoona mengangguk. “Aku dan Xiumin dulu satu panti asuhan dengan Jongdae, dia sering bernyanyi bersama adik perempuannya.”

Yoona dan Xiumin tersenyum ke arah Sulli.

Hal itu membuat Henry menyemburkan keripik kentangnya dan tertawa sampai tersedak. “Aku tidak bisa membayangkan kalau dia pandai menyanyi.” Katanya, sengsara kesulitan bernapas.

“Well..” kata Suzy.”Yang jadi masalahnya… belum tentu aku bisa menghafal semua dialog.” Suzy cemas.

Luna menepuk tangannya. “Waktu yang bagus untuk mulai mempelajari ramuan ingatan Miss Jessica.”

___________________________S_L_O_V_K_E_Y________________________

“Ini membuat kami memutuskan untuk menghentikan simulasi pertarungan yang biasa diadakan di akhir sabtu. Dan menggantikannya dengan latihan intensif kelompok.”

Senin pagi itu, Mr.Choi langsung mengadakan pertemuan setelah sarapan, menyebabkan kelas Mr.Heechul diundur . amulet yang dikumpulkan Chen membuat Mr.Choi cemas. Sulli menanyakan beberapa hal , tapi Mr.Choi tidak mengatakan apa-apa dan menutup pertemuan dengan mengatakan bahwa mereka tiak perlu cemas.

Mrs.Boa berdiri tepat sebelum mereka bubar. “Tidak ada kelas hari ini”, umumnya. “Kalian silahkan melakukan pembelajaran bersama ketua kelompok kalian, terutama untuk meteri ujian nanti.”

Mereka meninggalkan ruangan dengan sedikit murung. Kyungsoo bertanya pada Sooyoung, “Kira-kira ada apa?”.

“Amulet sihir putih menyerap energi negatif. Menurut para guru, banyak di antaranya yang menunjukkan respons adanya jampi-jampi ini membuat kita mudah terpengaruh dan bisa dengan mudah menyebabkan pertengkaran di antara kita. Itu sangat berbahaya untuk keberadaan Slovkey.”

“Ada banyak pihak yang tidak menyetujui pelatihan ini karena menurut mereka akan menghancurkan keaslian dan kemurnian sihir bila menarik anak-anak muda secara acak. Ada kemungkinan juga, karena mereka mengincar kekuatan Mr.Choi. Tapi, hal itu kecil kemungkinannya, karena pelakunya menggunakan cara yang tidak spektakuler, seperti yang harus dilakukan kalau ingin menangkap orang sehebat Mr.Choi,” kata Sooyoung panjang lebar. Dia menunduk dan menekuri meja dan murung. “Kemungkinan lain, kembalinya Kim Jongdae ke Slovkey.”

Luna tampak cemas. “Ada apa dengan Pak Guru.?”

“Yah, ada beberapa kemungkinan.  Pertama, penyusup ingin membuatnya terprovokasi untuk meninggalkan Slovkey dan bergabung dengan mereka. Kedua, untuk menyakiti.”

Luna dan Kyungsoo tampak kaget.

Sooyoung mengangkat bahunya. “Penyihir tua tidak terima dengan sepak terjangnya di dunia sihir. Sudah bertahun-tahun tidak ada penyihir yang semenonjol dia. Apalagi dia penyihir baru. Mungkin saja mereka, yah, kalian tahu ingin memberinya pelajaran. Kemungkinan lainnya—,” Kata Sooyoung.”— Balas dendam.”

“Balas dendam.?” Bisik Luna takut-takut.

Sooyoung mengangguk. “Chen banyak digunakan di mana-mana, bahkan bukan hanya di dunia sihir. Di sini, dia bekerja sebagai penertib dan intel untuk menjaga keteraturan dunia agar tidak terombang-ambing oleh penggunaan sihir di luar batas. Mungkin ada yang tidak terima dengan hasil pekerjaannya. Meskipun para non-penyihir pun banyak yang mengincarnya karena kekayaan yang dia warisi. Pelakunya sudah pasti penyihir.”

“Karena orang ini bisa menyusup ke Slovkey?” tebak Kris.

Sooyoung mengangguk. “Krystal pasti tahu. Aku dengar dari guru-guru, Chen ditembak dalam perjalanannya menuju Slovkey. Orang yang tidak mengetahui keberadaan Slovkey tidak akan tahu soal ini. Hanya penyihir yang tahu Slovkey. Mereka bisa masuk ke dimensi Slovkey.”

Ji Eun membelalakkan matanya. “Jadi pelakunya orang Slovkey.?”

Sooyoung menggelengkan kepalanya.”Belum tentu. Bisa jadi orang luar. Penyihir yang bertanggung jawab di Slovkey hanya ditugasi. Ada banyak penyihir lain di luar sana.”

Mereka melanjutkan pembicaraan di ruang rekreasi. Semuanya berkumpul dengan wajah serius sambil makan buah aprikot kering. Henry hanya mengangkat bahu dan berkata,”Yah. Dia sudah melewati saat-saat sulit selama empat tahun ini.

“Orang-orang di sini datang dengan latar belakang yang berbeda-beda,” gumam Yoona.

“Benar juga sih,” kata Minzy. “Aku orang miskin. Karena itu, aku belajar sangat banyak agar orang tuaku bisa kuberi makan dengan pengetahuanku. Aku tidak menyangka ternyata hal itu akan membawaku sampai sejauh ini.”

“Aku orang kaya….,” kata Chanyeol.

Minzy memutar kedua bola matanya.

Chenyeol nyengir, “Orang tuaku berkata kalau aku terlalu boros. Sejak saat itu, aku berusaha memperketat dompet dan menawar setiap waktu. Ternyata ibu-ibu di pasar itu memberikan bonus Glodstone waktu menawar. Memang nasib itu tidak dapat ditebak.”

Mereka tertawa. “Bagaimana denganmu Kai.?”

Kai mengangkat bahu. “Aku tidak punya cerita menarik. Aku tinggal di Seoul, ayahku bekerja sebagai manager di suatu perusahaan pembuat mainan. Dan semuanya baik-baik saja.”

“Aku dulu ditindas.” Kata Baekhyun. Mereka langsung membelalakkan mata tidak percaya dan menghujaninya beribu pertanyaan. Baekhyun hanya terawa. “Katanya karena aku terlalu pendiam. Sejak saat itu aku jadi banyak bicara.”

Luhan tertawa. “Aku tidak bisa membayangkannya.”

“Bagus kalau kamu tidak bisa,”Kata Baekhyun. “Kamu bagaimana Suzy.?”

Suzy menatap mereka dari balik stoples biskuit keju. “Appaku dituduh menggelapkan uang perusahaan. Sekarang masalahnya masih jadi perkara. Keluargaku jadi kesulitan keuangan.”

Baekhyun tampak tidak percaya. “Jinjayo? Kamu kelihatannya santai sekali.”

Suzy tertawa. “Ya, aku juga harus santailah. Kalau aku tidak kuat bagaimana dengan ummaku? Lagian pasti kita dapat apa yang pantas kita dapatkan kok. Optimis saja !.”

Kris menatapnya dengan penuh empati dan seketika Kris mengangguk-angguk setuju. “Bagaimana dengan mu Luna?”

Luna terkesiap dan menunduk dalam. “Aku berasal dari keluarga yang sederhana, tidak miskin dan juga tidak kaya. Appaku seorang pemilik toko burung, Ibuku adalah seorang guru. suatu hari toko burung ayahku bangkrut dan saat itu ayahku mencoba meminjam uang kepada seorang mafia, kedua orang tuaku tewas ditembak karena terlambat membayarnya.”

Ji Eun menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

“Pernah berpikir tidak kalau seandainya hidup yang kita jalani ini sebenarnya Cuma fragend di dunia mimpi?” kata Xiumin tiba-tiba untuk memecahkan keheningan dan muram yang berada di ruangan itu. “Ternyata semua yang kita alami selama ini Cuma mimpi, ternyata selama ini kita tertidur…”

Ji Eun mengangguk. “Mungkin kita akan bangun di situasi yang lebih baik.”

“Atau lebih buruk,” timpal Kyungsoo, setengah merenung.

“Yah,” kata Chanyeol. “Tidak penting kita menjalani kehidupan nyata atau hanya mimpi. Kita hanya perlu menjalani kehidupan sebaik-sebaiknya. Karena Tuhan selalu melihat kita, dalam mimpi sekalipun.”

Minzy bertepuk tangan setuju. Baekhyun lalu memulai pembicaraan lagi untuk mengusir suasana suram di ruangan itu. “Omong-omong, waktu itu kan masih banyak Senior di Sekolah ini. Mereka pada kemana ya.?”

Sooyoung dan Henry berpandangan, Henry tertawa. “Astaga ! baru nyadar ya.” Katanya. “Atau mungkin aku yang lupa memberi tahu. Hngg.. sebenarnya setelah melalui pelatihan ini kita diberi pilihan, menetap di sini atau tinggal di daerah asal.” Henry menghela nafas. “Kalau kalian pilih menetap di sini kalian akan menjadi guru atau bahkan senior seperti kami. Terus, yang memilih untuk tinggal di tempat masing-masing yahh, dia bisa menjalani kehidupan normal di dunia biasanya. Dan kalian juga bisa main-main kemari kok, tinggal berteleportasi atau Transformasi seperti Chen dan selesai deh, Kalau ada misi nanti diberitahu melalui surat.”

Sooyoung melanjutkan “Tapi kalian tidak bisa menjadi bagian atau Staff  di Sekolah ini.”

“Bagaimana dengan yang sudah menjadi Staff di Slovkey, apa bisa kembali ke dunianya?.”

Henry mengangguk. “Tentu, kalian bisa meminta izin pada guru lain atau Mr.Choi sendiri.”

Xiumin mengangguk. “Jumlah kami 10 orang, 3 diantara kami Lay,Yuri dan Gina sedang melakukan misi pencarian batu keabadian milik Lee Soo man.”

“Kalau kalian sudah menjadi penyihir yang hebat, nanti kalian akan diberikan misi. Tidak semua sih mendapatkan misi itu, barang kali, kalian akan menjalankan misi bersama junior kalian kelak.”

“Nama asli kalian semua siapa saja?” tanya Luhan.

Xiumin berdeham “Nama asliku Kim Minseok, terkadang aku dipanggil Baozi.”

Yoona tersenyum . “Namaku Im Yoona, aku tidak memakai nama sihir. Tapi, kebanyakan memanggilku dengan sebutan Deer .”

“Kurasa kalian sudah tahu namaku,Suho,Lim dan Jongdae kan.?” Kata Henry, “Oh ya, Lay namanya Zhang Yi Xing, Gina namanya Choi Gina, terus Yuri namanya Kwon Yuri. Aku tidak tahu pasti kapan mereka kembali.”

Anak-anak itu  mengangguk paham.

Di tengah keramaian itu, Sulli berdiri lalu pergi menjauh. Luhan menatapnya dan tiba-tiba merasa cemas. Dia mengikuti gadis itu ke teras.

“Hai,” sapanya pelan, lalu berjalan mendekati. “Kenapa ?”

“Luhan,” kata Sulli pelan, “Aku tidak dapat mengingat masa kecilku.”

Kata-kata Sulli membuat Luhan terdiam. Sulli tampak ingin menangis. “Aku tidak ingat masa sebelum aku ketemu kamu. Orang tuaku pernah bilang kalau aku pernah jatuh dari tangga sehingga lupa ingatan. Mereka bilang itu tidak apa-apa dan tidak usah khawatir atau mencoba untuk ingat. Tapi, waktu itu aku pernah tidak sengaja melihat,” katanya tercekat, “Ternyata aku anak angkat.”

“Sulli….”

Air mata Sulli mulai turun. Dia terisak-isak “Aku tahu selama ini aku udah bersikap tidak baik sama kamu,” tangisnya. “Aku minta maaf. Tolong jangan benci aku. aku tidak tahu lagi siapa yang bisa sayang sama aku kalau bukan kamu.”

Luhan hanya diam.

 

TBC

28 pemikiran pada “Slovkey Saga’s Academy Chapter 8 [Semi Final]

  1. bagus,seru thor. Ceritanya author sndiri yg ngarang? Atau dpt referensi dr film apa gitu*kasih tau donk, daebak nie. D’tunggu next’a

  2. Seru min..
    Oya itu suzy klu jd go hyemi trs chen jd samdong mrk pasangan dong?
    Sory aku readers bru jd bru komen disni..

  3. waduh ceritanya bener” keren thor
    jadi ikut kebw dlm cerita
    lanjut y thor next part.a
    sangat ditunggu
    fighting 🙂

  4. aaaa cepet di tamatin cepet buat sequelnya hehehe beneran deh nambah seru say 😀 aku nunggu kisah cinta di sini ciyuus baekhyun ama sulli aja ah, kris yg ama suzy hehe tapi semua ditangan authornya, mau di gimanain juga aku tetep bakal suka, dan sangat mohon chanyeol jangan di ilangin ya hehehe dan lagi deh yuri nya di balikin terus buat ama chanyeol terus terus #buat cerita sendiri aja fa (-,-“) hehehe aduh maap nih jd kepanjangan semangat melanjutkan author sayang xD

  5. tor, sorry tadi aku lebih dulu koment di chapter terakhir,,
    aku baru inget kok drama kolosal mereka gak ada ya di chap terakhir?

Tinggalkan komentar